We will not go down. Terdengar perlahan dari kamar sebelah, disusul denting senar usil menyentil rasa. Muncul mayat, luka, darah, tangis, asap. Bau messiu, bau darah, bau kematian, tercium wangi syahid.
Lalu bertalu jemari beradu membran tah tifa tah gendang, memburu bagai waktu. Tiba2 sunyi.
Sepi di sini. Sudah berhenti kah mereka menarik pelatuk? Sudah berhentikah tangis sodara sodari ane?
Mengapa sepi di sini.?
*menangis* (sibuk sekali di sini, ramai betul hiruk pikuk lalu lalang bising berisik senda gurau caci maki.
Sendiri sendiri, lupa diri.)
bila kata memilih sunyi, mata menari mengikuti baris-baris makna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)
Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...
-
Bismillah. Bada isya semalam. Di shaff belakang ada yang masbuk. Di depannya ada bapak2 bersafari. Usai imam salam, si masbuk maju mendekat ...
dan pertikaian itu akan selalu ada, selama al yahud laknatullah masih ada di muka bumi ini...
BalasHapusHiks. Doa yuk akh, hiks.
BalasHapusselalu akhie..
BalasHapus