Minggu, 15 Februari 2009

Kelahiran marjo

Angin kencang, tangis keras, tak henti, hingga hujan turun Marjo tak lagi menangis. kian deras, marjo kian lelap.

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...