Malam itu, hingga lepas isya kami belum makan. Istri juga belum masak lantaran sudah sore kami baru pulang dari kota. Lapar, tentu saja. Tapi saya masih malas untuk keluar. Kami bicara, banyak. Makin lapar, tentu saja.
"kok makin lapar ya, mas?"
Saya menciumi pipi istri saya, berusaha menetralisir sindirannya... Hehe. Sambil niat berangkat beli makanan.
Istri saya ter senyum...
"kenyang?...." tanyanya. gubrak!!!
Kami tertawa, meski tak lepas, sebab kami tinggal di kontrakan petak-petak.. Takut terdengar tetangga... Hihihi
bila kata memilih sunyi, mata menari mengikuti baris-baris makna.
Langganan:
Postingan (Atom)
Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)
Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...
-
Alhasil, ada 5orang, padahal hanya ada 4kotak nasi... Mas ris bangkit, mau ambil satu kotak lagi katanya.. Mas ris pun datang dengan sekotak...