Jumat, 27 November 2009

bingung ane ngasih judulnya. T_T

afwan sebelumnya ane mau pinjem "nulis"nya AKP Aneshusen. nyontek nggak, nggak nyontek juga nggak, hehe.
lumayan buru-buru, ane masih kebagian fatihah pertama-nya imam, isya malam itu.
emosional nggak, nggak emosional juga nggak. di samping ane, (pas kali di samping ane di shaf itu), ikut bershaf 2 bocah kira-kira 4tahun & 6 tahun. ini kali ke dua kami bershaf bertiga berdekatan. si bocah yang lebih kecil yang paling dekat sama ane, sepanjang fatihah, seringnya godain abangnya di sampingnya, ngajak ribut meski sambil sholat gitu.
dan itu kali kedua formasi barisan kami macam itu. bakal ribet lagi ini. ane tebak, dua reka'at ini, bakalan khusyuk nggak, nggak khusyuk juga nggak.
tahukah antum kenapa demikian? sebabnya adalah setelah al-fatihah, meski bolak-balik ngajak ribut, ada semacam telinga tegak di sela bacaan Qur-an sang imam. kali itu, imam memilih al-Insyiqqoq. yang ane belum apal-apal kali... (hehehe)

waidzaa quri-a'alaihimulqur-aanulaa yasjuduun....
 

jeda sesaat itu sedikit saja lebih lama dari jeda ayat-ayat sebelumnya.

balilladziinakafaruu yukaddzibuun. ayat 22 ini bunyinya lebih dulu ane denger dari sebelah ane, dengan suara khasnya balita. sebelum dari sang imam. kemudian, ane mau nangis... ini bocah 4tahun, boss. antum ampir seperempat abad. ik.. hiks-hiks...

raka'at kedua, sodara kecil ane tak lagi meribut, lebih asyik ngeduluin bacaan imam kayaknya... ^_^
hati ane makin teriris, antum tahu?


Allahumma, yaa Allah, ampunilah hamba-Mu ini, dan berikanlah kepadaku anak-anak yang sholeh-sholehah....

menetes saat sujud, tersamar.



Sabtu, 21 November 2009

cemburu.

ba'da isya, ane duduk di dekat pintu masjid. bicara-bicara dengan beberapa teman. ane males balik. rencananya mau ke satya wacana, tapi nanti dulu ah...
"ya sudah, ane duluan ya..."
"silahkan, ane di sini bentar." ane tambah sedikit senyum.
"antum ada yang di tunggu? ane tinggal ya..."
"silahkan, ane bentar lagi..." senyum yang sama untuk orang yang berbeda.
"antum, nungguin mas(......) ya?. ya sudah ane duluan ya, belum makan... ^_^"
"iya akh, jangan biarkan sengketa itu berlangsung. hehe"
ane yang tidak bermaksud nungguin mas yang dimaksud, melongok ke dalam, ternyata mas itu memang masih di dalam. ah, nggak ada salahnya ane tungguin. betul tak?
ane pencat-pencet tombol handphone buthut yang luar biasa keras(kadang-kadang bikin kesal).
satu-satu jemaah kembali beranjak meninggalkan masjid. ane masih sibuk bertengkar dengan keypad badung ane. semakin sepi rasanya, ya. sepi.
ane kembali melongok ke dalam.
... subhanallah....
saudara ane itu tinggal sendiri kini. ane sudahi pertempuran sengit ane dengan tombol-tombol keras ponsel ane. masuk kantong.

lihat kawan, duduknya melengkung, nelangsa betul merunduknya itu, sekaligus nikmat betul ane lihat, muncul cemburu yang sangat.
dua telapak tangannya tengadah, tak menangis, tapi cukup membuat ane cemburu, cemburu sangat. manja betul sodara ane ini sama Khaliq-nya.
gharin masjid memadamkan lampu-lampu terang dan menghentikan bising baling-baling di langit-langit masjid. menyisakan sunyi, dan remang-remang dari beberapa lampu pijar di sudut-sudut masjid.
sungguh, ane tak terlibat dalam percakapan mesra itu, hanya menyaksikan dari sini tanpa mendengarnya.

Allahumma, ya Allah, izinkan hamba mengenal-Mu, ajari hamba untuk bersyukur dengan layak, ajari hamba untuk beribadah kepada-Mu dengan pantas.......
T_T

Jumat, 20 November 2009

nyolot

Marjo melepas tali rakit di kali kecil itu, menaikinya mengikuti arus, membawa 3 balok getah di atas rakit. Kali ini akan bertemu titi nantinya, tempat marjo akan menimbang getahnya, menerima bagiannya, dan pulang.

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...