Selasa, 29 September 2009

mengalihkan perhatian

saat masih14tahun, ane pernah menderita suatu penyakit. ada yang menyebut itu migrain, ada yang mengatakan ane perlu periksain mata, ada yang bilang penyakit ane adalah maag akut. ane sendiri yakin penyakit itu adalah: sakit kepala (ndak mudeng, ngeyel: kan ane yang rasain!?).
saat itu ane masih SMP, seringnya penyakit itu kambuh saat ane belajar di sekolah, di bangku dalam kelas...
jika penyakit itu akan kambuh, ane bisa merasakan tanda-tandanya: ada yang berpendar dalam pandangan ane, tidak hilang meski ane terpejam.
jika sedang kambuh, ane menjambak sendiri rambut ane, membenturkan kepala di meja belajar, tidak berani membuka mata (membuka mata= menambah pusing), dan merasakan mual luar biasa.
berkali-kali ane harus diantar pakguru ke rumah,ane tidur sebentar, setelah penderitaan itu sedikit berkurang, meski tak lagi sakit, kepala ane jadi sensitiv, jika terguncang atau terbatuk saja, ada yang berdenyut dan sangat menyakitkan di kepala bagian belakang.

di SLTA, ane tidak lagi pernah mengalami penderitaan serupa. tapi suatu kali ane teringat dan mengingat-ingat penyakit itu....
hmmm.. dasar bocah badung. ane ingat. dulu, saat seringnya penyakit itu kambuh, hampir tiap malam, ane begadang, jadi satu-satunya anak sekolah di pos ronda, hingga larut, bahkan sampai dinihari. ane menyimpulkan penyakit itu muncul adalah karena kurangnya jam tidur ane, ane pun bertambah hati-hati dengan jumlah jam tidur ane, sayangnya kadang ane terlalu berhati-hati, hingga kemudian beberapa orang bertanya: "betah sekali kau tidur???!!!" hehe.

cerita berlanjut, ane sudah selesai SLTA. kini ane tinggal di kota, di tempat kost, salah seorang teman mengeluh kepalanya sakit, teman ini minta supaya di pijat di lengannya, meringis, sakit sangat, sambil dipijat, sambil meringis, teman ini cerita, katanya ia kurang tidur semalam. benar, batin ane, kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala. satu pelajaran ane dapat, ada salah satu otot di lengan yang jika kita sedang skit gigi atau sakit kepala, kemudian otot itu di pencet, rasanya akan sangat sakit luar biasa. tapi kemudian, setelah dilepas, rasa sakit itu hilang, beserta sakit gigi atau sakit kepala yang sedang diderita.
makin banyak saja korban yang ane pencet, menderita sekali mereka, mata terpicing selama dipencet, kaki nendang-nendang, wajah pucat, mulut terkatup rapat, semua ekspresinya menjelaskan: ini sakit, bayu!!!. tapi begitu usai, mereka bertanya heran:"kok hilang sakitnya?"
. ane pun bertanya, mengapa demikian?

seringnya jika kita dirundung persoalan, segenap fikiran kita tertuju pada persoalan tersebut, makin difikir, makin pusing. anehnya, bukan mudah melupakan rasa sakit di gigi, atau denyut di kepala. maka kita butuh pengalih perhatian, butuh rasa sakit yang luar biasa buat melenyapkan rasa sakit yang lain, butuh pahit yang lebih pahit buat mengingat rasa manis, butuh malam yang lebih gulita buat merenungi dan menerangi rongga jiwa kita yang kelam.

sebuah tulisan yang ane pernah baca (lupa dimana),
kita mungkin saja melakukan kesalahan, meninggalkan lubang di hati orang lain, bisa saja lubang itu takkan pernah tersembuhkan, begitupun jika kita terluka. tinggal bagaimana kemudian kita tidur, lelap, dan terjaga, dengan senyum, tulus.

indah sekali potongan doa yang di tunjukkan untuk diucapkan jika terluka, sakit, menderita atau apa saja sejenisnya:
"ya Robbi, ijinkan hamba memahami semua ini................."
"ya Robbi, ijinkan hamba memahami semua ini................."
"ya Robbi, ijinkan hamba memahami semua ini................."

ya, jika ane sudah faham akan maksud dari luka yang mengalirkan darah, rasa yang menggulirkan butir bening dari sudut mata, maka semua itu bukanlah penyebab dari kesedihan, pun kegelisahan.

4 komentar:

  1. subhanaLlah, tfs Akh. dalam, sulit paham tp mbak berusaha paham. terima kasih.

    BalasHapus
  2. ane lebih sering nggak faham daripada fahamnya... T_T

    BalasHapus
  3. ... bagian mana yg dpencet dlengan? ^^

    BalasHapus
  4. hihihi... maaf padokter...
    pokoknya mana yang menyebabkan penderita meringis... tujuannya memberikan rasa sakit buat mengalihkan rasa sakit.

    BalasHapus

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...