Jumat, 28 Oktober 2011

kisah cinta seorang bapak

  Kemarin malam saya menghadiri undangan... Makan2 di sebuah acara seorang tokoh masyarakat. Meski pun acaranya ba'da isya, saya sudah di tempat ba'da maghrib. Karena ternyata masih ada yang disiapkan: perlampuan, pertikaran, & pertendaan. He2, singkata ba'da isya acara dimulai, ada tilawah, sambutan pak RT, pak RW, pak Kades, dan sambutan2 lain.
 Tak lama, pas yang punya acara bicara... Rintik lembut mulai turun... Sejak acara dimulai sebenarnya ada yang menarik perhatian saya.... Seorang tupot, yang notabene adalah adek dari sang empunya acara. Bukan tupotnya tentu saja, tapi kameranya... :D
 Saya pengen tanya2, terus colek2 tuh kamera. Tapi, malu doong..
 Tapi soal kamera tenang saja, sebab besoknya, tadi malam, saya langsung ta'aruf, n beduaan sama tu kamera di acara lain... Sebab tupotnya gak ada... Horeee!!
 Kembali ke rintik tadi... Tak lama rintik itu mulai kuat, disertai angin.... Saya yang posisinya di tepi (sengaja cari udara setelah kenyang & kepedasan makan soto.he2) bersama beberapa orang lain, mulai merapat, menghindari hujan... Dingin, mata juga mulai ngantuk.. Kami terpaksa berdiri... Di depan saya, seorang bapak, masih memegangi kotak makanan yang tadi dibagi panitia... Padahal yang lain sudah pada habis... Saya terharu...
 Dalam hati, saya yakin, bapak ini pasti punya anak yang masih kecil, dang kotak makanan itu sengaja tak di bukanya, untuk anaknya...
 Saya jadi ingat bapak... T.T
 Sebagai kuli bangunan, bapak kerjanya tak tentu, juragan nya pun tak selalu... Terkadang jika pas dapat juragan yang baik hati, ada saja yang diberi ke bapak, misalnya makanan, biasanya bapak berangkat membawa nasi dan laukpauk berbungkus daun pisang, nah pas dapat juragan yang baik (hehe, juragan-juragan yang lain juga baik, kok...), biasanya sampai di rumah bapak pesan sama mamak: "besok ndak usah dibawain nasi, yang punya rumah mau belikan nasi".
 Selain gitu, kadang berian itu juga berupa makanan lain semisal roti, atau apa saja...

 Biasanya, untuk makanan yang tak basi, bapak pasti membawanya pulang...


Untuk saya....

2 komentar:

  1. Bapak Tata juag sayang Tata,
    Panas-panas bapak ke tambak untuk bikin garam. Saat liburan Ramadhan Tata pulang dan pengen lihat bapak kerja di Tambak dan pengen mengabadikannya lewat gambar dan menulisnya di blog tetapi bapak bilang, "gak usah panas dan jauh. Kamu di rumah aja momong ponakanmu."

    Tata sayang bapak...(LHO kok jadi sedih gini...)

    BalasHapus
  2. hehehe bapak is the best dah pokoknya.....

    BalasHapus

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...