Senin, 09 Maret 2009

sunyi

aku adalah sunyi.
di sudut benci, di tepi rindu.
di dalam tanda  tanya.
memukul, membanting.
menjerit, menangis, marah,
aku diam.
aku begitu mengagumi suara.
hingga rela kupejamkan mata.
dan kutahan detak jantung.
demi mendengarnya.
tapi ketika ia tiba,
aku hilang.

january 2007

11 komentar:

  1. sebelum suara hadir,rindu ibarat gelombang pasang
    ku kira akan menjadi obat rindu,kala suara terdengar datang
    akhirnya, semua hanya pikirku.

    BalasHapus
  2. bagaimana jika aku adalah gelap?
    bagaimana jika yang kurindu adalah cahaya?
    bagaimana jika ia tiba dan aku hilang?

    BalasHapus
  3. semua ada pengorbanan,benar demikian?
    mendapatkan, dan kita hanya tinggal dalam ingatan.

    BalasHapus
  4. semoga aku tak pernah lupa,
    pagi yang begitu kurindu usai subuh, akan datang.
    dan malam, baru akan kusadari teduhnya kala mentari membakar kulitku.
    menjadikanku plin-plan.
    semoga aku sentiasa mampu bersyukur, selalu.
    bukankah hidup adalah siklus, yang mestinya bergerak kepada kebaikan?
    yang pasti adalah kebenaran.
    selalu ada yang harus kubayar, untuk sesuatu yang kuinginkan.
    "dan tidaklah seorangpun di atas bumi ini yang mengikhlaskan sesuatu yang telah diambil darinya. kecuali akan mendapat ganti yang lebih baik"
    bukan begitu?^_^

    BalasHapus
  5. suara yg di impikan sunyi,,
    cahaya yg diharapkan gelap,,
    dengan harapan yg diikuti cemas,,,
    ^_^
    semoga smua berakhir dgn kebahagiaan,,,
    afwan g bisa ikut berlarut,,,
    krna makna yg udah jelas tak kuasa kuhancurkan dgn bhsaku yg kusut,,
    hehe,,
    ftma sok puitis sih,,,
    pdhal g bgt,,,
    afwan,,,
    ^_^

    BalasHapus
  6. semoga kemudian adalah kebahagiaan.
    dan tak pernah berakhir.
    ^_^

    BalasHapus

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...