Sabtu, 25 April 2009

The Gate: masuk ke dalam kebahagiaan

Ngacak-acak kertas-kertas usang, ane dapat secarik catatan,:

Kebahagiaan itu tak berpintu, tak berdinding, & tak dibatasi sekat-sekat. Kita tak memerlukan ukiran-ukiran yang rumit untuk dapat hadir di dalamnya.

Kalimat itu sunguh bisa ane terima, jika saja kemudian ane tidak mencelupkannya kedalam gelas kimia, karena sekejap kemudian ane mendapati pelangi, sejurus kemudian, ane mencium wangi. Sungguh, ane ingin segera meminumnya, menelan kalimat itu tanpa ampun. Hingga kemudian ada pertanyaan, halal, haram? Karena Kebahagiaan yang tertulis dalam kalimat itu belum mampu memisahkan keduanya.
Benar saja, ane kamudian begitu tertarik pada satu unsur yang begitu mendominasi di dalamnya. Barangkali lebih mudah mempelajarinya jika unsur ini ane pisahkan.

Unsur itu adalah: kesenangan.

Sungguh tidak mudah memisahkan kesenangan dari kebahagiaan, Kawan.
Maka kita mulai saja penelitian ini, hehe.
Kita ambil sedikit sample: kebahagiaan.
Kita akan melakukan filtrasi, memisahkan kebahagiaan dari kesenangan, tapi tentu belum tuntas, karena kesenangan adalah bagian terbesar dan paling kuat terikat dalam kebahagiaan.
Penyulingan,
Fermentasi, (jangan ding, ntar ente bisa teler)
Melewati pipa kapiler dan proses yang rumit sangat, akhirnya kita bisa memisahkan kebahagiaan dari kesenangan. Ternyata kebahagiaan sangat sedikit saja sisanya tanpa kesenangan, Mak!!! Tapi cukuplah buat tes labor selanjutnya. (mulai rontok rambut ane...) ^_^

Inilah, kebahagiaan tanpa kesenangan, ane hampir kehilangan minat ane buatmelanjutkan penelitian ini, tapi tunggu, inilah inti dari rahasia kebenaran kalimat itu, ane harus temukan, ane tidak ingin kehilangan begitu saja keyakinan dan keinginan ane buat menelannya penuh syukur.

Subhanallah, unsur-unsur ajaib ini?

Tanpa unsur ini, kesenangan hanya akan bertahan beberapa menit, ternyata.
Tanpa unsur ini, kesenangan adalah racun yang sangat berbahaya, ternyata.
Tanpa unsur ini, kesenangan bisa merusak susunan DNA kita! merubah tingkah polah, perilaku kita. Mengganggu kesehatan fisik, mental dan spiritual kita nyaris tanpa kita sadari.
Tanpa unsur ini, sungguh kesenangan tidak akan menjadi kebahagiaan.

Unsur-unsur ajaib, unsur-unsur yang sangat populer, sejak empatbelas-ratusan tahun yang silam. Ane campur-campur unsur-unsur ini dengan komposisi yang berbeda-beda, akhirnya ane dapat beberapa senyawa, campuran, senyawa campuran.
Apa jadinya? Es teler? Tentu saja bukan.

Ane dapat beberapa nama untuk hasil penelitian singkat ini. Dan untuk ente, kita konversikan dan kita kaitkan saja dengan kalimat indah di atas: kebahagiaan itu...

Kebahagiaan itu tak berpintu, tak berdinding, & tak dibatasi sekat-sekat. Kita tak memerlukan ukiran-ukiran yang rumit untuk dapat hadir di dalamnya.

Kebahagiaan, kedalamnya Kau bisa hadir dari mana saja, kapan saja Kau suka, bahkan kadang Kau tak perlu masuk untuk dapat hadir di dalamnya.
Maka Kau boleh terlempar keluar lewat mana saja, kapan saja, tanpa Kau duga, bahkan kadang tiba-tiba Kau sudah begitu saja tidak lagi di dalamnya.

Kutawarkan untukmu sebuah ruang, tiang, dinding, atap, sekat-sekat untuk bilik, pintu, dan ukiran yang indah, tidak rumit, Sayang. Ukiran itu, adalah kesabaran.

Akhirnya , ane harus mengawetkan hasil penelitian ini, bikin result list-nya, kemudian menempel label semana ane suka. karena unsur-unsur, senyawa, campuran, senyawa campuran itu sebenarnya telah di populerkan semenjak empatbelas-ratusan tahun yang silam.
Ane menulis besar besar labelnya; beberapa kata:
Ruang, tiang, dinding, atap, sekat, pintu, ukiran.

Bagaimana dengan pondasi?
Tentu saja, ada banyak hal lain yang dibutuhkan buat melengkapi kebahagiaan itu, yang sangat dibutuhkan, atau tidak terlalu dibutuhkan.



dan ukiran itu adalah kesabaran

11 komentar:

  1. iman : pondasi, sabar : ukiran, di dalamnya Kebahagiaan. lalu Kesenangan itu berupa apa?berada dimana?
    tfs

    BalasHapus
  2. bukan cuma kesabaran ada satu lagi yang penting mungkin yang terpenting yaitu syukur.
    tfs untuk kalimat ilmiahnya

    BalasHapus
  3. duh, gini nih, ilmuwan gadungan. Giliran ditanya, ciut.
    kesenangan itu adalah bagian dari kebahagiaan(sebelum ane filtrasi+yang lain-lain.)
    jadilah ia kebahagiaan jika selalu dapat kita rasakan sepanjang waktu.
    jadilah ia kebahagiaan jika tak lagi meracun hati.
    jadilah ia kebahagiaan jika tak membawa dampak buruk.
    jadilah kebahagiaan itu setelah ada unsur-unsur ajaib.
    sebagian adalah penantian dan ukiran bernama sabar (ikuti goresan itu dengan benar).
    sebagian menjelaskan bagaimana dapat hadir di dalamnya,
    sebagian melindungi dari direct UV yang terik.
    sebagian menjaga tegaknya ruang.
    sebagian membatasimu untuk keluar dengan cara yang benar.
    sebagian menjadi batas, menjadi batas.
    berada di mana? boleh bertanya, dalam batas, di luar batas?
    gunanya untuk memilih.
    (penelitian paling mutakhir membuktikan direct UV itu dapat memberi pengaruh buruk terhadap unsur-unsur ajaib ini, meskipun tidak berpengaruh apa apa terhadap kesenangan, jika unsur-unsur ajaib sudah tidak bagus kondisinya, kita bisa mereka kondisi kesenangan dalam keterikatannya dengan unsur-unsur ajaib ini sebagai pembentuk kebahagiaan; zat yang kita bicarakan.)
    bingung ane....
    belum terjawab kayaknya, "di mana" itu kata tanya untuk tempat ya?

    BalasHapus
  4. tfs juga untuk syukurnya, salah satu unsur kunci yang sangat di butuhkan, tapi tak terperhatikan dalam penelitian ini.
    hehehe.
    ilmiah? bagaimana jika kita lakukan riset dengan 2 zat ini, sabar, syukur....
    populer sangat, tapi sungguh, tak banyak yang menyediakan keduanya dalam satu wadah, langka sangat.
    mudah dijelaskan, susah ditemukan.
    tapi ada.

    BalasHapus
  5. awalnya aku terpancing tentang ukiran keindahan sbg dinding,aku pikir inilah kesenangan.
    karena kesenangan setelah berdiri sendiri akan mudah menguap.itulah keindahan.
    karena kebahagiaan tidak selalu berdinding indah,kebahagiaan bukan karena keadaan yg pasti,tp karena pikiran dan hati yg ikhlas dan syukur.
    ikut belajar mikir :D

    BalasHapus
  6. ane meneliti ini adalah karena ane fikir kebahagiaan tidak sesederhana itu (di secarik catatan), terlalu sederhana dan menjadikan ukiran itu seolah terlalu kompleks.
    tapi ane juga bukan ingin membuktikan bahwa kebahagiaan itu sangat rumit dan ukiran itu begitu sederhana.
    smoga kita bisa menemukan tawazun pada akhirnya.

    BalasHapus
  7. kesenangan, yang telah di ikat dengan unsur-unsur ajaib (yang di populerkan empatbelasratus-an tahun silam) itu, adalah keinginan yang di susul usaha kepada kesenangan yang di sandarkan pada unsur-unsur itu. maka itulah kebahagiaan.
    menjadi seimbanglah ia setelah campuran itu sesuai dosisnya, bukan?
    unsur-unsur ajaib ini ternyata lebih mudah di fahami secara bulat, bukan satu-persatu pembentuknya.
    memisah-misahkan unsur-unsur ajaib ini dengan paksa bisa saja meledakkan laboratorium ane seluruhnya. hampir saja.
    unsur-unsur ini telah sempurna secara keseluruhan.

    BalasHapus
  8. kebahagiaan itu justru sangat sederhana.tidak bisa di cari, ia akan datang sendiri
    kuncinya syukur ( sangat rela dengan yang Allah berikan) dan sabar (menerima dengan hati lapang )
    syukur dan sabar sepertinya tidak dapat di pisahkan, mendefinisikannya aja rada susah mirip mirip si'.

    BalasHapus
  9. iya pula' ya?
    ane malah ribet dengan penelitian nggak jelas gitu. thanks a lot.

    BalasHapus

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...