Jumat, 06 Agustus 2010

Baca, please...

Bersimpuh dia depan emak, memandangi keriput dan tatapan lembut sepasang mata teduh.
Tak bicara, emak juga hanya diam.
Tak berubah, berpuluh tahun. Sempurna cinta mengisi hari. Menumbuhkan aku dalam belaian ikhlas. Aku sendiri sempurna ngeyel. Maka aku ingat semua.
Bukan bicara, keningku di lututnya, diusapnya ubun2 yang gemetar oleh isak. Aku mendongak, sepasang mata itu sembab. Dipeluknya aku, sama seperti kala lelah, sakit, luka, rindu, kapan saja.
Hanya bisik, "apuntenipun nggih, mak...". Bukan suara, angguknya kurasa di pundakku.
Hanya isak, ketika kujabat dan kuciumi tangan bapak, yang kasar oleh upaya membesarkanku. Maka muncul semua keliruku.
"Apuntenipun nggih... Nggih, pak..."
"Podo2 le, bapak yo akeh lupute, bapak yo njaluk maklume".
Cukup... Tak lagi isak.
"sumugi shiyam-ipun dipun tampi kalih Gusti nggih, mak, pak..."
"amiin...".

Maka sobat, teman, saudara, mbak, ibu, mas, om, semuanya...
MPers sedunia seiman...
Ane mohon maaf ya... Pasti banyak banget keliru, salah, khilaf ane... Semoga kita masih diberi kesempatan bertemu ramadhan, bersama ramadhan...
Semoga shiyam dan ibadah kita yang lain diterima oleh Allah swt... Ane mencintai antum semuanya...

7 komentar:

  1. Amin Allahumma Amin...

    Selamat menyambut bulan Ramadhan yang indah...
    Maaf lahir batin juga

    Hiks hiks kangen rumah:-(

    BalasHapus
  2. amin Ya Robb...sama2 mas, mohon maaf lahir & batin juga ya :)

    *translate-in donk percakapan diatas :D

    BalasHapus
  3. "apuntenipun nggih, mak..." = maaf-nya ya, mak...

    "Podo2 le, bapak yo akeh lupute, bapak yo njaluk maklume" = sama-sama, son. bapak juga banyak keliruna... bapak juga minta maklumnya...

    "sumugi shiyam-ipun dipun tampi kalih Gusti nggih, mak, pak..." =Semoga shiyam kita diterima oleh Allah swt.

    BalasHapus

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...