Kamis, 26 Agustus 2010

wak Atan dan wak Dolah

terkisah wak Atan seorang pengangguran. sudah dua tahun mondar-mandir mencari kerja, tak dapat-dapat.
berjumpalah wak Atan dengan wak Dolah, pengusaha mutiara.
"tolonglah aku ni, wak Dolah. dah dua tahun dah tak jumpa jumpa aku cari kerja kesana kemari."
"pekerjaan yang ada di sini ya cuma mencari mutiara ni lah Tan."
"tak apalah, wak. aku ni mau kerja apa saja."
"baiklah, engkau aku beri kesempatan satu kali, engkau mesti menyelam ke dasar lautan mencari mutiara, ingat. satu kesempatan"

maka berangkatlah wak Atan menyelam. di tengah laut di lihatnya bermacam jenis ikan, lalai wak Atan, berenang kian kemari mengejari ikan berwarna warni. tersentak, penasaran, wak Atan menyelam kian dalam, nampaklah olehnya bermacam warna dan bentuk batu karang, terumbu karang.
makin lalai wak atan, berenang kian kemari di antara keindahan pemandangan, lalai dari kesempatan dan tugas nya yang sebenarnya.

maka wak Atan terkejut bukan main, ketika penanda udara di tabungnya hampir habis. terkesiap, wak Atan menyambar setiap yang berkilau di dasar lautan itu, memasukkanna kedalam kantung di punggungnya.
wak atan bergegas mengejar permukaan. kantungnya tersangkut bebatuan, kantungnya koyak, kantungnya kosong.


ustad Zulfahmi, S.Ag

2 komentar:

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...