Sabtu, 27 Juni 2009

merajuk.

hari itu terik sangat, di sebuah desa yang indah, seorang bocah asyik bermain di teras rumahnya, hingga lewat seorang penjaja es krim. bocah berlari ke dalam rumah, merengek pada ibunya, tidak berhasil, seterik ini, dengan kondisi tubuhmu, dan eskrim yang itu, tidak mungkin ibu membelikannya untukmu nak. itu alasan sang ibu yang si bocah tentu saja tidak mengerti.
"fine!!" teriak si bocah, kembali bermain, rajuk dan kesalnya sungguh belum hilang.
sang ibu mendapati anaknya memanjat pohon jambu di depan rumah itu.
"turun nak, nanti bisa jatuh!" ini kesempatan, apa yang terjadi? si anak manjat makin tinggi.
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

2 komentar:

  1. Gubrak!!!!! Hua hua hua !!!!! jatuh dan nangis kencang... ingat si Mbak Tengah yang manjat pohon jambu air depan rumah tengah hari 20 tahun silam, bapak langsung tumbangkan pohon itu...
    giliran aku yang nangis kencang hehehe pohonku hilang!!!!!!!

    BalasHapus
  2. pohon jambu air......
    buahnya berwarna putih,
    mesti bersabar menunggu manisnya.
    besar, kaya air, hilanglah dahaga.
    tempat gelantungan, mempelajari serat jhoko lodhang.
    banyak rajuk, dan cerita yang lain.

    BalasHapus

Karena rumput tetangga lebih hijau. (5)

Saya pun bercerita pada istri, kesenangan sesaat saya, ke-nelangsa-an saya, dan itsar! *gedubrak.. Istri hanya tersenyum karena kekonyolan i...